•  
  •  
 

Jurnal Pendidikan Geografi: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi

Abstract

Krisis air di Indonesia merupakan fenomena yang hampir selalu terjadi setiap musim kemarau. Pengelolaan yang berkelanjutan dibutuhkan untuk menghindari kekurangan air. Model pengelolaan apapun oleh masyarakat harus memasukkan dimensi lingkungan, sosial, dan ekonomi secara terpadu dan menyeluruh. Salah satu bentuk pengelolaan sumber daya air berbasis masyarakat adalah HIPPAM (Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum) di Dusun Krajan Desa Pandanrejo Kec. Bumiaji, Batu-Jawa Timur. Tujuan penulisan artikel untuk mengetahui status keberlanjutan sistem pengelolaan sumber daya air HIPPAM. Metode survai digunakan mengevaluasi status keberlanjutan sistem pengelolaan sumber daya air HIPPAM. Analisis data keberlanjutan dengan mengukur atribut lingkungan, sosial, dan ekonomi. Pengkategorian status keberlanjutan dengan menghitung rata-rata perolehan skor keberlanjutan secara keseluruhan dan secara dimensional. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sistem pengelolaan sumber daya air HIPPAM termasuk pada kategori cukup berkelanjutan. Masing masing dimensi juga termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan. Hal ini menandakan bahwa pengelolaan sumberdaya air tidak hanya berorientasi pada salah satu dimensi saja namun telah terjadi sinergi atau keterpaduan antara dimensi lingkungan, sosial, dan ekonomi dalam pengelolaan sumberdaya air.

Share

COinS